Cerita Ishmah

Blogger jadi salah satu titel yang cukup akrab di telinga saya karena salah satu saudara yang juga seorang blogger . Karena melihat saudara yang bisa tetap berkarir sebagai blogger dan memiliki penghasilan meski berstatus ibu rumah tangga membuat saya berpikir apakah saya juga harus menjadi seorang blogger ? Dengan latar hobi membaca meski sekarang sudah jarang dan profesi sebagai freelancer di bidang writing article membuat saya tergiur untuk benar-benar terjun ke dunia tulis menulis ini. Tapi saya bingung harus mulai dari mana. Meski kakak yang seorang blogger mulai memberi tahu apa yang harus dilakukan, saya tetap bingung. Sampai akhirnya kakak saya jugalah yang memberi jalan dengan memberikan sebuah link whatsApp grup yang katanya dibentuk oleh para petinggi IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis). Tanpa pikir panjang, saya langsung mengakses link tersebut dan gabung di grup yang ternyata memiliki nama "Ngeblog dari 0" ini. Sampai sekarang saya sudah bergabung bersama grup ini sekitar

Lebih dari satu minggu yang lalu, saya membuat tulisan dengan judul cara menjaga kewarasan diri di tengah tekanan part 1. Siapa sangka saya baru bisa update part 2 dari artikel tersebut lebih dari 20 hari kemudian, lumayaaan. Seperti yang saya singgung di artikel part 1, tekanan pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang terlepas dari profesi dan gaya hidup yang dimilikinya. Di artikel part 1, saya menjelaskan bahwa mendekatkan diri kepada Alloh S.W.T. jadi cara utama untuk bisa mengatasi tekanan ini. Baca Juga :  Cara Menjaga Kewarasan Diri di Tengah Tekanan Part 1 Namun saya secara pribadi menyadari bahwa cara ini tidak dilakukan oleh semua orang karena berbagai alasan. Meski sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam diri, namun mendekatkan diri kepada Alloh S.W.T. tetap menjadi cara utama yang paling saya rekomendasikan. Alasannya sederhana, bukankah Alloh S.W.T. adalah satu-satunya tempat manusia kembali ? Selain cara pertama yang telah dibahas, ada beb